Jangan Matikan Ini saat Hujan! Alasannya Mengejutkan Tentang Lampu Hazard

Makersware - Saat mengendarai mobil pada cuaca hujan, biasanya para pengemudi akan menyala kan lampu hazard karena meredupannya jarak pandang. Tujuannya adalah untuk memudahkan terlihat oleh kendaraan lain dari belakang. Hal tersebut selalu dipandang sebagai tindakan yang tepat sampai sekarang.

Namun, kebiasaan tersebut salah dan sebenarnya dapat membahayakan. Menurut Pasal 121 dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Penggunaan Jalan Umum (LLPJ), penggunaan lampu hazard hanya diizinkan saat terjadi situasi darurat.

Apriyanto Yuwono yang menjabat sebagai National Sales Manager (PCR) untuk Penjualan Ban radial Passanger Car Hankook Tires di Indonesia menyatakan bahwa fungsi utama dari lampu hazard adalah memberikan sinyal tentang situasi darurat. Misalkan saat mobil tidak dapat digerakkan lagi atau harus berhenti di pinggir jalan karena terjadi kerusakan teknis.

Penerangan dari Apri menyatakan bahwa pemanfaatan lampu seharusnya disesuaikan dengan tujuannya, terutama hindari menggunakan lampu hazard ketika sedang hujan lebat atau bergerak di jalanan biasa. Menyalakan lampu hazard pada situasi tersebut malah bisa mempersulit pandangan para sopir lainnya.

Hankook Tire, sebuah perusahaan ban internasional, menyebutkan alasannya tentang mengapa lebih baik bagi para pengemudi untuk tidak menyalakan lampu hazard ketika sedang hujan:

Membingungkan Pengendara Lain.

Lampu hazard yang berkedip menandakan bahwa kendaraan Anda mengalami masalah atau telah berhenti. Jika Anda terus melaju ketika lampu ini aktif, pengemudi lain mungkin keliru mengira Anda sedang tidak bisa maju dan hal itu bisa membawa risiko tabrakan.

Kondisinya akan mengakibatkan pengendara di jalur lain kesulitan untuk menaksir lokasi mobil Anda dan bisa saja melakukan prediksi yang keliru.

Meniadakan Fungsi Lampu Sein.

Ketika indikator hazard dinyalakan, keduanya lampu sein akan berfungsi, sehingga tujuan aslinya menjadi terhambat. Kendaraan di sekeliling tidak akan dapat mengenali arah mana yang akan dipilih kendara tersebut.

Sebab lampu sein yang umumnya digunakan untuk berkomunikasi telah tersembunyi oleh kilatannya lampu hazard. Pada kondisi serupa, kurang pengetahuan dapat memiliki dampak signifikan terhadap kemananan di jalur lalu lintas.

Visibilitas Jarak Pandang Berkurang.

Penerangan yang bergoyang dari lampu hazard bisa mempengaruhi pandangan supir lain, khususnya ketika cuaca hujan lebat dan jarak pandang menjadi sempit.

Di samping itu, sinar yang bersentuhan dengan permukaan jalanan lembab ataupun melewati guyuran hujan lebat bisa memperparah dampak silau, akibatnya mengurangi keterlihatan para supir mobil lain.

Pembuat ban ini pun menginformasikan tindakan yang benar ketika berjalan di cuaca hujan:

Nyalakan lampu utama.

Menghidupkan lampu depan sangatlah vital guna mendukung pencahayaan pada jalanan remang-remang atau kabut karena hujan. Selain itu, lampu depan juga memastikan bahwa kendaraan Anda dapat dilihat dengan jelas oleh sopir lainnya, menekan angka kejadian kecelakaan.

Kurangi kecepatan.

Rintangan hujan bisa membuat aspal jadi lebih seluncur, berkurangnya grip antara ban dan jalanan tersebut. Melambatkan laju kendaraan memungkinkan supir mengejar jarak yang aman dari mobil di depan mereka, makin baik kontrol atas kendaraannya sendiri, juga memberi durasi cukup buat bereaksi dalam kasus-kasus tak terduga, khususnya ketika harus tiba-tiba rem karena ada hal-hal tidak biasa pada kondisi jalanan.

Pastikan grip ban mencapai puncaknya.

Pada saat mengemudi ketika sedang hujan, permukaan jalan akan menjadi sangat licin dan bisa meningkatkan risiko hilangnya kontrol pada kendaraan. Oleh karena itu, menjamin bahwa daya grip dari ban masih maksimal merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan.

"Ban yang berada dalam keadaan sempurna akan menyediakan cengkeraman yang lebih baik, mendukung stabilitas mobil, serta menekan peluang selip ketika melewati permukaan jalan yang basah," papar Apri

No comments