Perjanjian Pesawat Tempur dengan Turkiye: Indonesia Siap Belajar dan Berkembang

Makersware - Sebagai pesawat perang kelas kelima yang diperkuat dengan fitur stealth, jet tempur KAAN sangat menggoda minat Indonesia. Minat ini telah diwartakan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan kemudian dikonsolidasikan melalui tandatangan MoU pada hari Rabu (11/6). Negara kita memiliki ekspektasi tinggi terhadap hasil kolaborasi tersebut.

“Semoga kita dapat menimba ilmu dari Turki tentang teknologi yang dimilikinya serta industri lokal kita, termasuk bidang penerbangan atau mungkin laut, dan juga sektor daratan. Hal ini pun berpotensi untuk berkembang dan sukses mengikuti jejak Turki," ujar Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas saat ditemui para jurnalis di Jakarta.

Secara keseluruhan, Frega mengungkapkan bahwa tandatangan MoU tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi di sektor pertahanan antara Indonesia dan Turki, terutama dalam hal industri pertahanan (inhan). Dia menambahkan bahwa ini selaras dengan arah yang telah ditetapkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Untuk mengembangkan sektor pertahanan, kami memperkuat kerjasama dalam pembelian pesawat berbasis teknologi terkini, serta visi utama pemerintah saat ini adalah agar industri pertahanan kita dapat menerima transfer teknologi," jelasnya.

Berdasarkan pengalamannya bekerja sama dengan Turkiye, Frega mengatakan bahwa Indonesia memiliki rekam jejak positif. Salah satunya adalah kolaborasi dalam pengembangan medium tank antara produsen peralatan pertahanan utama di Turkiye dan PT Pindad. Berkat hal ini, saat ini PT Pindad telah mampu memproduksi medium tank bernama Harimau.

" Ini pun membuka kesempatan, apalagi dengan teknologi yang dimiliki oleh Turki tentunya hal ini tak membuat mereka tertinggal. Mereka telah menghasilkan berbagai peralatan militer dan bahkan di Turki dulunya ada pabrik untuk F-16. Selain itu, sebelumnya juga turut serta dalam proyek bersama beberapa anggota NATO, lantaran Turki sendiri adalah bagian dari NATO," ungkapnya.

No comments