Hentikan Keterlambatan dengan Langkah Mudah: Ayo Laksanakan!

Seiring bertambahnya usia, pikiran kita cenderung memikirkan berbagai kemungkinan risiko yang bisa timbul dari setiap tindakan yang kita ambil. Ini sering kali membuat kita ragu dan akhirnya menghindari tindakan tersebut. Namun, penting bagi kita untuk melanjutkan meski dengan kesadaran akan potensi ancaman tersebut, karena kewajiban atau dampak negatif yang lebih besar dapat terjadi bila kita tidak segera menuntaskan pekerjaan itu.
Resiko kecil itu umumnya meliputi rasa malu diredam, ketidaknyamanan, khawatir ditolak, merugi waktu, luka, hingga tampak kurang sempurna. Namun, bagian lain dari pikiran kita sadar betul bahwa resiko ini sungguh tak seberapa dibandingkan dengan konsekuensi bila kita ragu untuk bertindak!
Memanfaatkan kembali pemikiran ini, dari mana sebenarnya sumber inspirasi untuk bertindak?Kadang-kada kita menerima kepercayaan tanpa dasar tentang bagaimana suatu tindakan harus dimulai dengan dorongan motivasi terlebih dahulu. Kami percaya bahwa setiap upaya diperlukan semacam inspirasi pada tahap awal tersebut. Sehingga kami lebih cenderung fokus pada pencarian motivasi daripada langsung bertindak. Alih-alih melaksanakan sesuatu secara instan, kami malah repot-repot dalam menentukan serta memikirkan kurangnya insentif sehingga dapat membantu kami untuk mulai bertindak.
Sebenarnya, sikap tersebut menghasilkan respons berupa dorongan untuk dapat melaksanakan tindakan dengan lebih baik lagi. Dalam buku "The Subtle Art of Not Giving a F*uck" (sebuah seni untuk bersikap bodo amat), Mark Manson menyarankan pengubahan mindset yang semula seperti itu menjadi:
motivasi -> aksimengubah cara berpikir menjadi lebih Produktif dengan cara ini:
tindakan -> dorongan -> tindakan.Apabila Anda telah mengalami fase penundaan (procrastination) yang ekstrem, kondisi itu dapat membuat keadaan menjadi lebih buruk bagi Anda. Hal ini pun akan menjadikan pencarian motivasi sebagai suatu tantangan tambahan guna mendorong diri sendiri supaya kembali aktif dan termotivasi.
Padahal aksi-lah yang menyebabkan momentum reaksi berupa motivasi untuk melakukan aksi lanjutan setelahnya.
Mulai mempraktikkan!Alih-alih merasa tertekan oleh tujuan yang tampaknya berat dan jauh, yang bisa mengurangi semangat untuk mencapainya, gantilah target itu dengan tujuan yang lebih mudah tetapi kuat: "sudah berhasil melakukan hal-hal kecil!".
Hanya lakukan apa pun! Apa pun itu adalah tindakan sederhana yang membawa Anda menuju tujuan utama Anda.
Sebagai contoh, apabila tujuan Anda adalah menurunkan berat badan sebesar 10 kg yang terlihat memerlukan upaya ekstra kuat, gantilah menjadi hanya dengan melakukan jumping jack selama 20 kali.
Apabila berencana untuk menciptakan usaha daring pribadi yang sepertinya memerlukan upaya ekstra dalam menganalisis tren pasaran, menjual produk, serta bersaing melawan pedagang lain, lebih baik fokus pada tugas yaitu "membuat evaluasi atas 10 pesaing utama di sektor yang hendak kita geluti."
Apabila merasa bahwa menulis sebuah buku terlihat berat dan membutuhkan komitmen selama beberapa hari sampai berminggu-minggu, cobalah ganti menjadi "tulis saja 200 kata tiap harinya."
Rubah target utama yang besar menjadi sasaran-sasaran kecil agar setiap harinya dapat diakhiri dengan kesuksesan! "Sukses dalam menulis 200 kata.", "sukses melaksanakan jumping jack sebanyak 20 kali", "sukses mengidentifikasi 20 pesaing terbaik beserta menganalisis titik lemah dan keterbatasan mereka."
Apabila telah mencapai tahapan ini, umumnya kita akan terdorong untuk menambah 200 kata lebih, melakukan 20 gerakan jumping jack ekstra, atau meneruskan dengan pengembangan produk yang dapat memperbaiki kekurangan dari 10 pesaing tersebut.
Memulai lagi semuanyaApabila kita telah menganggap diri terlalu telat, langkah awal yang harus diambil adalah akui kondisinya dan segera bertindak!
Hubungan romansa kita sudah terlampau rumit, maka akui saja bahwa selama ini kita tidak becus, kemudian lakukan sesuatu! Minta maaf, atau mempersembahkan perlakuan baik kepada pasangan.
Pekerjaan kita tidak kunjung usah melebihi deadline, maka akui saja bahwa kemarin kita malas dan tidak kompeten untuk kemudian lakukan sesuatu: pilih tiga rencana terpenting dan kerjakan salah satu!
Pernah ada kesepakatan pada awal tahun untuk jadi content creator tapi sampai pertengahan tahun belum terealisasi? Jangan takut mengaku kalah sebelumnya. Ayo bertindak: buka ChatGPT dan tulis prompt ini “20 ide konten awal untuk mulai menjadi content creator di bidang xyz”.
Ketika tindakan kecil dilakukan, itu akan menciptakan dorongan bagi tindakan-tindakan selanjutnya seperti bola salju yang bergulir dan membawa kita menuju tujuan akhir.
Lebih baik "melakukan sesuatu" daripada tidak berbuat apa-apa dan dilanda rasa bersalah.
No comments